Sebenarnya saya tidak pernah mempermasalahkan jabat tangan dengan siapapun. Mau laki laki, perempuan, waria, homo, ataupun lainnya. Yang jadi masalah buat saya ketika sesorang telah memproklamirkan dirinya tidak berjabat tangan dengan wanita, bahkan didalam perkataannya selalu mengatakan bahwa tidak berjabat tangan dengan perempuan itu menjadi masalah buat saya. Ketika kasus korupsi merajalela, eh seorang kadernya malah beropini dengan berapi api, ingin membubarkan KPK. Dan yang lebih tragisnya seorang kader yang juga merupakan President Partai malah terindikasi melakukan praktek korupsi dengan tema Pengadaan Sapi. Jika indikasi korupsi ini dilakukan oleh partai partai lain yang memang berjiwa maling, saya masih sedikit emosinya. Lhaa, ini indikasi korupsi ini dilakukan oleh kader partai yang menganut azas Islam, yang saya yakin didalam ceramah ceramahnya, dijelaskan bahwa korupsi itu haram, suap dan yang menyuap sama sama masuk neraka, bagi yang ketahuan akan dipotong tangannya, malah dia yang terindikasi melakukan korupsi. Malah pake acara ada konspirasi yahudi segale. Apa gak ada alesan yang lebih baik lagi Jadi simoe eh emosi lagi nih sekarang. Yang lebih gak masuk dinalar saya lagi ( mungkin kepintaran saya gak sepandai mereka mereka ini), ketika PEMILUKADA provinsi DKI jakarta. Pada putaran I kandidat partai ini HNW dan tim suksesnya, terang terangan berseberangan dengan calon Incumbent FOKE. Bahkan terang terangan mengkritik program Gubernut Incumbent. Lhaaa begitu masuk putaran 2 malah mengambil sikap mendukung calon Incumbent tersebut. Nalar saya gak sampe... Mungkin kepintaran mereka menembus batas bumi dan langit kali ya. Malah menggelar konferensi pers untuk mendukung calon incumbent. Tapi untuk kali ini saya memilih untuk tidak memilih pilihan Partai ini. Saya memilih calon yang lain. Dan terbukti calon yang saya pilih dalam pemilukada jakarta hingga saat ini memiliki bukti nyata. Dan banyak kejadian lain yang memutuskan saya menarik suara saya dari partai ini. Perkataan, perbuatan, attitude memang menjadi hal yang krusial. Ketika seseorang tidak dapat menepati janjinya, lebih baik tidak usah berjanji. Karena itu akan membawa reputasi baik atau buruk dirinya, keluarga, ataupun partai yang dia usung. Bila dalam dunia bisnis, sekali anda tidak menepati janji atau mencla mencle dalam suatu hal, siap siap menerima konsekuensi terhadap reputasi anda. Saya pernah mendengar diberikan nasihat secara langsung oleh Salah satu Direktur Utama ditempat saya bekerja dulu ? " KETIKA DIHADAPKAN PADA PERTANYAAN SULIT, BERFIKIRLAH 5 detik. TIDAK USAH TERLALU LAMA. KARENA JAWABAN YANG KELUAR DARI MULUT ORANG YANG BERFIKIR HANYA 5 DETIK DENGAN YANG TIDAK AKAN JAUH BERBEDA HASILNYA". Intinya tetap istiqomah didalam menjaga perkataan. Istiqomah terhadap tauhid, dakwah, akhlaquh karimah (perkataan-perbuatan).
So... Kamu telah kehilangan hak suara saya pada Pemilu nanti. Salaam
0 comments:
Posting Komentar